Monday, November 30, 2015

Pengajian Bulanan November 2015: Muslimah Harus Paham tentang Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah

Assalamualaikum. Pada Bulan November 2015, Hijabers Community Padang (HCP) bekerja sama dengan Dompet Duafa Singgalang dalam menyelenggarakan pengajian bulanan. Tema pengajiannya tentang "Memahami dan Mengingat Mati." Tema ini dipilih karena sebagian besar muslimah muda masih belum paham tentang tata cara menyelenggarakan jenazah. Dalam pengajian ini semua peserta dapat melihat bagaimana tutorial menyelenggarakan jenazah yang diperagakan oleh Tim Dompet Duafa Singgalang.

Selain tutorial menyelenggarakan jenazah, para peserta pengajian juga mendapatkan beberapa tausiyah dari Ustadz Imam Masroni. Ada 3 hal yang tak boleh ditunda dalam Islam, yakni: Sholat ketika sudah memasuki waktunya, menyelenggarakan jenazah, bujang yang sudah mampu namun belum bertemu pasangan yang sesuai.

Sesuai dengan materi pengajian, maka yang diulas lebih dalam adalah mengenai penyelenggaraan jeazah. Meskipun harus disegerakan, penyelenggaraan jenazah mendapatkan fasilitas khusus yakni harus diselenggarakan oleh keluarga yang ada hubungan nasad dan mahrom. Oleh karena itu, sudah selayaknya sebagai muslimah kita wajib tahu tentang prosesi penyelenggaraan jenazah.

Setelah tahu tentang penyelenggaraan jenazah, para peserta pengajian diajak bermuhasabah. Sebelum kematian datang, hendaknya kita menyadari bahwa kematian tak mengenal umur dan keadaan. Seperti halnya buah kelapa, yang jatuh bukan hanya yang tua. Untuk itu kita harus senantiasa mempersiapkan diri dengan memperbanyak bekal. Jadilah seperti musafir yang sedang bepergian jauh, sehingga selalu mempersiapkan banyak bekal sebaik mungkin.

Bekal yang harus kita siapkan untuk akhirat adalah amal. Kedua, kita harus mengingat tanda-tanda kematian, sakit dan usia merupakan contoh-contoh pengingatnya.

Sedangkan persiapan yang ketiga adalah segera membuat wasiat. Ternyata wasiat tidak hanya disampaikan ketika sesorang menunggu tanda-tanda datangnya kematian, wasiat bisa disampaikan sesegera mungkin. Contoh-contoh wasiat yang harus kita sampaikan sesegera mungkin diantaranya adalah keinginan ibadah yang belum terlaksana, hutang yang belum terselesaikan dan permohonan maaf atas kedzaliman.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Ada yang Meninggal?

Ketika ada keluarga, saudara atau barangkali tetangga atau teman yang menghadapi saat kematian maka kita sebaiknya talqin, mengulang-ulang kebesaran Allah dengan membisikkan ke telinganya kalimat tauhid. Atau jika sulit maka bisa membantu mengulang-ngulang melafalkan "Allah Allah Allah."
Jika yang bersangkutan ternyata kakinya menjulur yang berarti tandanya rohnya sudah ditarik dari ujung kaki dan matanya melihat ke atas karena melihat perjalanan roh maka kemungkinan yang bersangkutan sudah tiada.

Roh dicabut dalam tiga tahapan. Pertama dari ujung kaki sampai pinggul, dari pinggul dampai dada dan dari dada sampai ke atas. Apabila almarhum matanya masih terbuka maka sebaiknya kita menutup matanya dengan membaca basmallah dan shalawat. Mengikat rahangnya, kemudian melepaskan pakaiannya. Karena keringat yang keluar sewaktu sakitnya roh diangkat bisa menyebabkan jasad cepat busuk. Selain itu manfaat dari dilepasnya pakaian untuk melenturkan persendian.

Setelah itu kita wajib mengumuman kematian ke sebatas di mana jenazah tersebut bergaul, tanpa berlebihan.

Kewajiban yang Harus Dilakukan Setelah Keluarga atau Teman Meninggal

Selain kewajiban atas jasad jenazah, ada lagi kewajiban yang harus kita lakukan. Pertama, menunaikan wasiat sebelum jenazah dikuburkan. 

Kedua, menyegerakan urusan jenazah. Sedikit cerita, Rasulullah baru dimakamkan dua hari karena ada ua hal, yakni belum ada khalifah yang menggantikan, dan sahabat masih berdebat karena Rasulullah meninggal di Madinah sementara lahirnya di Mekah. Sehingga ada perdebatan mengenai tempar pemakaman beliau. Namun kemudian Sahabat ingat bahwa Rasul pernah bersabda,"Sebaik-baiknya jenazah dimakamkan di tempat meninggalnya."

Cara Praktis Penyelenggaraan Jenazah 

  1. Pertama, siapkan alat. alat alat yg d pergunakan utk memandikan jenazah,
  2. menutup aurat jenazah, karena barangkali jenazah dalam kondisi yang kurang layak untuk dilihat. Papan pemandian sebaiknya sedikit miring ke arah kedua kakinya agar air dan apa apa yg keluar dr jasadnya mudah mengalir,
  3. menyiram sekujur tubuh, agar kotoran yg lengket mudah di bersihkan, dan kotoran yang bru keluar tidak lengket,
  4. sebelum di wudhukan: melunakkan persendian, potong kuku jika panjang, bulu ketiak harus dicukur, bulu kemaluan jangan mndekatinya karena itu aurat besar. Kemudian angkat kepala jenazah hingga hampir posisi duduk, lalu mengurut perut untuk mengeluarkan kotoran,
  5. mewudhukan jenazah;
  6. membasuh tubuh jenazah. Catatan*: apabila masih keluar kotoran setelah dbasuh sebanyak 7 kali, hendaklah menutup kemaluannya dengan kapas.
  7. mengkafani,
  8. mensholatkan. 
Demikian ringkasan pengajian bulanan untuk November 2015 tentang Penyelenggaraan Jenazah. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada masukan atau pertanyakan silakan disampaikan di kolom komentar ya Ukhti. Wassalamualaikum. :)

Monday, November 9, 2015

Pengajian Bulan Oktober 2015

Assalamualaikum,
Alhamdulillah Hijabers Community Padang telah menyelenggarakan pengajian bulanan lagi pada bulan Oktober lalu. Tema pengajiannya mengenai Muhasabah Diri karena dilaksanakan tepat pada tanggal 1 tahun baru Hijriah. Semoga pengajian rutin bulanan HCP dapat berkelanjutan. Partisipasi para muslimah di Padang untuk mengikuti kegiatan HCP menjadi sumber semangat HCP untuk berusaha menyelenggarakan kegiatan yang insyaAllah bermanfaat bagi para muslimah.

Pengajian berjalan dengan lancar. Dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan sambutan, selanjutnya materi disampaikan oleh Ustadz Syafwan Diran. Beberapa poin yang disampaikan oleh Ustadz Syafwan Diran diantaranya adalah:

- Kita dihimbau untuk menjadi muslim/muslimah yang mau berkorban baok waktu dan tenaga untuk sekitar kita. Jangan saling menyalahkan satu sama lain jika terdapat musibah. Umat muslim semestinya dapat saling bekerja sama dengan baik.

- Selain itu Ustadz Syafwan juga berpesan supaya kita sholat berjamaah di Masjid. Kualitas sholat kita tebih terjaga ketika kita mengikuti sholat jamaah di Masjid.

- Terakhir, muslim dan muslimah hendaknya berpakaian sebagaimana yang diperintahkan agama. Hal ini akan melindungi kira dari dosa dan kemaksiatan. Selain itu, pakaian juga merupakan simbol agama. Apalagi bagi muslimah, menjaga diri dengan cara berpakaian yang baik termasuk jihad selain melahirkan.

Demikian ringkasan pengajian mengenai muhasabah diri pada tanggal 14 Oktober lalu. Semoga kita bisa mengambil banyak manfaat dari pengajian tersebut.
Terima kasih sudah berpatisipasi dalam pengajian HCP Oktober 2015 :)
Komite HCP yang bertugas pada pengajian kali ini
Pengajian kali ini semakin seru karena 20 peserta yang datang pertama mendapatkan goodie bags dari Ria Miranda, Cerianala Accessories dan Aradiba Kitchenete. Selain itu ada juga goodie bags bagi peserta yang aktif bertanya. Bulan depan masih ada lagi kejutan goodie bags untuk para peserta yang datang pengajian paling awal dan juga yang aktif. Jangan lewatkan pengajian bulanan berikutnya ya Ukhti. sampai jumpa lagi insya Allah :)